Penembak Jitu Serang Massa Ikhwanul Muslimin dari Berbagai Arah







WOOW ....!!! LUAR BISA GAN...
Ada Penembak Jitu Serang Massa Ikhwanul Muslimin dari Berbagai Arah !!!















VIVAnews - Bentrokan berdarah pasukan keamanan dan para demonstran Ikhwanul Muslimin (IM) kembali pecah Jumat siang waktu setempat saat rakyat Mesir masih belum melupakan tragedi "Rabu Berdarah" dua hari lalu. Aksi yang berlangsung hari ini telah memakan korban puluhan jiwa. 

Menurut koresponden stasiun televisi berita Al Jazeera, sedikitnya 41 orang tewas dalam bentrokan di Lapangan Ramses, Kairo. Bentrokan terjadi setelah pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah para demonstran IM, yang kembali turun ke jalan usai Salat Jumat pada siang hari waktu setempat. 

Pimpinan IM menyebut aksi protes hari ini sebagai "Jumat Amarah." Aksi itu merupakan ungkapan kemarahan atas aksi brutal pasukan keamanan pada Rabu lalu yang menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan pemrotes saat menggusur kamp-kamp mereka di Kairo. 

Kekerasan tetap saja terjadi pada aksi hari ini. Para pemrotes tetap bergerak ke Lapangan Ramses meski sudah dijaga ketat pasukan keamanan bersenjata.
Seorang pemrotes, Said Mohamed, mengungkapkan bahwa kerumunan demonstran ditembak dari atas oleh orang-orang bersenjata yang naik helikopter. "Helikopter-helikopter itu mulai menembak saat kami mulai berjalan. Seorang teman saya ditembak di leher dan meninggal," kata Said. "Ini kali pertama kami melihat helikopter menembak. Ada juga orang yang menembak dari jendela gedung," lanjut dia kepada stasiun televisi itu. 

Seorang pemrotes lain di Jembatan 6 Oktober dekat Lapangan Ramses, Ahmed Tohami, mengaku sudah ada genangan darah di jalanan. Ketika itu polisi juga menembaki gas air mata dan peluru tajam kepada para pemrotes. 

"Laki-laki, gadis, perempuan tua semua diserang. Anak-anak di jembatan juga. Kami tengah diserang. Tidak ada jalan lain. Ratusan ribu massa sudah di jembatan dan diserang dari berbagai penjuru," lanjut Ahmed. 

Jumlah korban tidak hanya di kalangan demonstran saja. Pemerintah Mesir, seperti dikutip kantor berita Reuters, mengungkapkan bahwa sejak Kamis malam sudah 24 anggota kepolisian tewas di penjuru negeri.  

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri sudah memerintahkan pasukan untuk menggunakan peluru tajam dengan alasan untuk membela diri saat mereka bertugas menjaga fasilitas-fasilitas vital milik pemerintah dan tempat-tempat umum. Menurut pemerintah transisi bentukan militer itu, pasukan berhak membela diri dari gerombolan sipil bersenjata serta melindungi warga sipil yang tak bersalah. 

"Mengantisipasi serangan Ikhwanul Muslimin atas polisi dan institusi-institusi negara di beberapa kota, hukum membolehkan polisi untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi keamanan nasional dan menghentikan serangan atas warga sipil dan fasilitas umum dan pribadi," demikian pengumuman Kementerian Dalam Negeri dalam akunnya di Facebook Kamis waktu setempat.  

Pimpinan Ikhwanul Muslimin sebelumnya mengajak para pengikut dan simpatisan untuk tetap turun ke jalan sekaligus mengabaikan keadaan darurat oleh pemerintah transisi dan pemberlakuan jam malam oleh pasukan keamanan. Bagi Ikhwanul, aksi mereka tidak akan berhenti hingga Mohamed Mursi dibebaskan militer dan kembali mendapat posisi sebagai presiden setelah dikudeta militer pada 3 Juli lalu. (umi)



© VIVA.co.id  
Previous Post
Next Post
Related Posts